Ramadhan 2021
Perbedaan Salat Tarawih, Ada yang 4 Rakaat Salam, Ada yang 2 Rakaat Salam, Bagaimana Hukumnya?
Di masyarakat, pelaksanaan salat Tarawih ditemui dilakukan dengan berbagi jumlah, ada yang dua rakaat salam ada juga yang empat rakaat salam.
TRIBUNAMBON.COM - Salat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan umat Muslim saat berada di bulan Ramadhan.
Ibadah ini bisa dilakukan sendiri atau pun berjamaah, di masjid atau pun di rumah.
Pada malam pertama bulan Ramadhan, umat Muslim yang melaksanakan salat Tarawih akan diberi ganjaran yang luar biasa dari Allah SWT.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwasanya beliau berkata: “Nabi Muhammad SAW, pernah ditanya tentang keutamaan shalat Tarawih di bulan Ramadhan.

Rasulullah menjawab, keutamaan Salat Tarawih Pada malam pertama, keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan salat Tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia.
Di masyarakat, pelaksanaan salat Tarawih ditemui dilakukan dengan berbagi jumlah, ada yang dua rakaat salam ada juga yang empat rakaat salam.
Lalu bagaimanakah hukum melaksanakan salat Tarawih empat rakaat satu salam?
Dalam tayangan video yang diunggah oleh YouTube Al-Bahjaj TV, Buya Yahya mengatakan sebaiknya menghindari salat Tarawih yang dilakukan dengan empat rakaat satu salam.
"Yang melakukan empat rakaat itu berdasarkan hadis yang diriwayatkan Siti Aisyah," ujarnya dalam video tanya jawab di sebuah forum kajian tersebut.
Buya menyebut, orang yang melakukan salat Tarawih dengan empat rakaat satu salam tetap mendapat pahala, namun sebaiknya dihindari.
"Mereka (yang melaksanakan salat Tarawih empat rakaat satu salam) tetap mendapat pahala," sambung Buya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan, Rasulullah SAW menganjurkan salat sunnah dua rakaat dua rakaat yang dilakukan saat malam hari.
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى
“Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi Buya, orang yang melaksanakan salat Tarawih empat rakaat salam bukan merupakan musuh umat Muslim.
Menurut pendakwah kelahiran Blitar 47 tahun lalu ini, selagi orang tersebut tidak mengafir-kafirkan atau membidahkan umat Muslim lain, maka tetap diperbolehkan untuk diikuti.
Namun jika sudah mengafirkan atau membidahkan, maka wajib ditinggalkan saja.
"Kalau di tempat anda orangnya tidak mengafirkan atau membidahkan anda, maka anda tetap boleh beribadah disitu.
Tapi kalau sudah mengafirkan, membidahkan, anda wajib pindah dan mencari tempat lain," tuturnya kepada jemaah.
Buya mengimbau kepada masyarakat yang di masjid atau musalanya masih menggunakan metode empat rakaat satu salam saat penyelenggaraan salat Tarawih, maka diperbolehkan tetap berada di situ.
Namun untuk Ramadhan berikutnya, harap untuk berpindah ke tempat lain yang lebih baik untuk urusan peribadatan.
"Selagi tidah membidahkan disitu saja, tapi sembari berniat untuk Ramadhan berikutnya mencari tempat yang lebih baik," pungkasnya.
Bacaan Niat Salat Tarawih Dua Rakaat dan Salat Witir
Berikut niat shalat Tarawih dan shalat Witir yang dikutip TribunPalu.com dari laman Tribunnews.com:
1. Tarawih Sendiri
Berikut adalah bacaan niat shalat Tarawih sendiri yang dilakukan di rumah sebanyak dua rakaat.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya:
"Aku niat Salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
2. Tarawih Berjemaah sebagai Imam
Jika shalat Tarawih dilaksanakan secara berjamaah, maka niatnya akan berbeda dengan sendiri.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya:
"Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."
3. Tarawih Berjemaah sebagai Makmum
Adapun bila berjemaah sebagai makmum maka baca niat berikut ini.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya:
"Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
4. Witir Satu Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa.”
5. Witir Tiga Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."
(TribunPalu.com/Hakim)
Artikel ini telah tayang di TribuPalu.com dengan judul Bagaimana Hukum Salat Tarawih Empat Rakaat Satu Salam? Berikut Penjelasan Buya Yahya.