Ahli Kesehatan Sebut Larangan Mudik Tak Efektif: Lebih Baik Pembatasan dan Kebut Vaksinasi Lansia
dr Tonang Dwi Ardyanto menilai larangan mudik Lebaran 2021 bukanlah kebijakan yang efektif.
Menurut Tonang, lansia dan anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko.
"Hanya sampai saat ini, di dunia pun vaksinasi untuk anak-anak belum selesai uji klinis."
"Sehingga kita dorong, vaksinasi pada lansia harus sudah selesai sebelum masa mudik," ujar Tonang.
Menurut Tonang, jika para lansia telah divaksin, pemudik bisa lebih tenang.
"Kalaupun harus menerima kedatangan anak cucu dari jauh, kita sudah tenang. Minimal untuk orang tua, vaksinasi selesai sebelum masa mudik," ucap Tonang.
3. Kehati-hatian Bersama
Pendekatan ketiga menurut Tonang ialah kehati-hatian seluruh pihak dalam beraktivitas.
"Artinya, misal usul kita tadi boleh mudik dengan angkutan umum, (protokol kesehatan) saat di rumah harus dijaga," ungkap Tonang.
Seandainya pun harus terjadi penularan Covid-19, Tonang menyebut minimal lansia sudah terlindungi oleh vaksin Covid-19.
"Semoga juga nanti teman-teman di Organda (Organisasi Angkutan Darat) juga mendukung ini, kita sama-sama dapet, yang mudik bisa tetep mudik dengan Organda, Organda juga dapat melaksanakan fungsinya," ungkap Tonang.
"Mari kita sama-sama berharap pada pemerintah supaya vaksinasi lansia bisa selesai," imbuhnya.
Pelarangan Mudik
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan melarang kegiatan mudik Lebaran 2021.
Keputusan ini diambil setelah Rapat Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan sejumlah menteri dan lembaga terkait.
"Maka ditetapkan bahwa pada tahun 2021 mudik ditiadakan," ujar Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/3/2021).