Protes Pengungsi Ongkoliong
Tenda Rusak, Pengungsi Ongkoliong Dihantui Maling
Menurut pengakuan sejumlah pengungsi, aksi kriminal itu mulai marak beberapa bulan terakhir setelah tenda yang mereka tempati rusak.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Aksi pencurian kerap terjadi di kawasan pengungsian korban kebakaran kompleks Ongkoliong, Kota Ambon.
Menurut pengakuan sejumlah pengungsi, aksi kriminal itu mulai marak beberapa bulan terakhir setelah tenda yang mereka tempati rusak.
"Pintunya sudah lama rusak, saya cuma tutup pakai peniti saja," ujar Ramli, salah satu korban kebakaran.
Ramlik mengaku sudah lebih dari sekali mengalami kecurian, mulai dari uang hingga telepon genggamnya digasak maling.
“Belum lama ini, HP saya hilang lagi,” ujarnya.
Selain Ramli, sejumlah pengungsi lainnya juga mengalami kecurian dalam waktu yang tidak berselang lama dari kejadian sebelumnya.
Dia menilai, kondisi tenda yang rusak dan reot termakan usia jauh dari nyaman dan aman untuk ditinggali.

Baca juga: Setahun Menanti Bantuan Pemerintah, Begini Kondisi Pengungsi Ongkoliong Sekarang
Baca juga: Diusir Satpol PP, Anak-Anak Pengungsi Ongkoliong Teriak Janji Palsu Pemerintah Kota Ambon
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, dia bersama istrinya harus bergantian menjaga tenda, baik siang ataupun malam.
"Sejak kecurian, saya susah tidur karena takut pencuri datang lagi," katanya.
Lanjutnya, dengan kondisi yang memprihatinkan itu, pemerintah malah ingkar janji untuk menyalurkan bantuan tunai sebesar Rp 15 juta per kepala keluarga untuk pembangunan rumah.
"Sudah janji tidak ditepati, juga tidak ada yang pernah memantau, makanya mereka tidak tau kondisi kami," tutupnya
Kebakaran yang terjadi di kawasan Ongkoliong 29 Maret 2020 menewaskan dua orang dan menghanguskan puluhan rumah warga. (*)