Ambon Hari Ini

Modal Rp.1500 Saja, Pebisnis Besi Tua dari Ambon Bisa Raup Keuntungan Hingga Puluhan Juta Tiap Bulan

Besi tua diremehkan banyak orang. Padahal, bisnis barang rongsokan itu lumayan menjanjikan.

Dedy Azis
Para karyawan di UD. Nafisah, Selasa (16/3/2021). 

Laporan Wartawan, TribunAmbon.com, Dedy Azis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Besi tua diremehkan banyak orang. Padahal, bisnis barang rongsokan itu lumayan menjanjikan.

Fauzan (50), salah satu yang sukses memanfaatkan barang rongsok tersebut.

Fauzan hanya berpenampilan sederhana, memakai kaus warna hitam, celana pendek dan tanpa alas kaki saat ditemui TribunAmbon.com.

Tak ada yang menyangka, dia adalah pemilik gudang barang bekas di kawasan Maluku City Mall (MCM), Jalan Jendral Sudirman, Sirimau, Kota Ambon.

Usahanya yang diberi nama UD Nafisah itu, hasil jerih payahnya selama lima belas tahun bergelut dengan barang bekas.

Fauzan menceritakan, semula dia membeli barang bekas dari pemulung atau masyarakat di sekitar tempatnyanya tinggal.

Awalnya, dia harus berkeliling mencari besi tua di masyarakat. 

“Butuh waktu lama juga untuk mengumpulkan besi tua dari masyarakat,” ujar ayah dua anak itu, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Guru di Ambon Positif Corona Meninggal Setelah 2 Hari Dirawat, Punya Komorbid

Baca juga: Nama Keluarga Jadi Nama Spesies Ikan, Ini Cerita Dosen Unpatti

Besi tua itu kemudian dibeli dengan harga Rp.1.500 per Kilogram (Kg). 

Kemudian barang bekas itu dia jual lagi ke pengepul yang lebih besar.

Dari situ, dia bisa mendapatkan keuntungan besar. Dari Rp. 1500 itu, dia bisa meraup keuntungan hingga Rp. 10 juta setiap kali pengiriman.

“Saya beli Rp. 1,500, lalu saya jual lagi Rp.5000 per Kg,” katanya.

Dia biasanya menjual lagi besi tua itu ke Surabaya. Fauzan bisa mengirim besi tua 15 Kg hingga 20 Kg ke sana setiap bulannya.

Pengiriman itu dilakukan setelah dia berhasil mengumpulkan besi selama sebulan dari masyarakat.

"Sekali kirim itu bisa dapat 10 juta, kadang 20 juta," aku dia.

Dari besi tua itulah, dia bisa menghidupi istri dan dua anaknya di rantauan.

"Alhamdulillah 15 tahun bisa menafkahi dua anak dan satu istri selama tinggal di Ambon," kata dia.

Fauzan juga memiliki rumah dan sejumlah kendaraan dari bisnis barang rongsokan itu. Dia bahkan menggaji sepuluh karyawan setiap bulannya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved