Gejolak di Partai Demokrat

SBY Beberkan Informasi Terkait Kudeta di Partai Demokrat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan informasi yang didapatnya terkait kudeta Partai Demokrat.

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

TRIBUNAMBON.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan informasi yang didapatnya terkait kudeta Partai Demokrat.

Kudeta itu disebut dengan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

SBY menjelaskan bahwa dirinya telah mendapat informasi dari pimpinan partai dan juga daerah.

Infromasi tersebut berisi aktivitas sembunyi-sembunyi pelaku GPK-PD yang ternyata masih bergerak di lapangan.

"Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai dan juga mendapatkan informasi dari daerah. Bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK-PD itu masih bergerak di lapangan. Sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada," ungkap SBY dalam video di akun resmi Instagram, @bakomstrademokrat, Rabu (24/2/2021). 

Mantan Presiden Republik Indonesia itu juga menjelaskan siapa saja yang kini menjadi sasaran pelaku GPK-PD.

Baca juga: Kedua Orangtua Lumpuh, Bocah 12 Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga, Ini Kisahnya

Baca juga: Heboh Kabar Perselingkuhan dan Dituding Pelakor, Tetangga Minta Nissa Sabyan Keluar Rumah

Baca juga: Kisah Pasangan Suami Istri Miliki 16 Anak, Kini Terancam Tak Punya Rumah, Ini Sebabnya

Baca juga: Jadi Identitas Baru, Trotoar Ambon Pakai Ubin Warna-Warni Bertulis Ambon City of Music

"Yang disasar bukan lagi para ketua DPD atau pun ketua DPC. Tetapi siapa pun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, SBY juga menjelaskan dugaannya bahwa Kepala Staf Presiden Moeldoko-lah yang memprakarsai kudeta ini.

SBY meyakini, Moeldoko juga mencatut beberapa nama pejabat tinggi pemerintah, dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD hingga Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan.

Bahkan, ia juga menyinggung nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Saya punya keyakinan nama Menko Polhukam Prof Mahfud dan Menkumham Yasonna Laolly dicatut namanya."

"Demikian juga, nama Kapolri Jendral Listyo Sigit dan KaBIN Jendral Budi Gunawan yang juga disebut-sebut namanya," terang SBY, dikutip dari video akun resmi Instagram, @bakomstrademokrat, Rabu (24/2/2021).

Meskipun demikian, pihaknya percaya intregritas para pejabat itu.

Dimana, mereka tak mungkin ikut dalam upaya kudeta partai Demokrat itu.

"Partai Demokrat tetap percaya, bahwa para pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu menahu, dan tidak masuk di akal jika ingin menganggu Partai Demokrat," jelas SBY.

Selain itu, SBY menyebut upaya dugaan kudeta oleh Moeldoko itu, di luar sepengetahuan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia juga yakin, Jokowi memiliki integritas menyikapi hal ini.

"Secara pribadi, apa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi."

"Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," terangnya.

Sehingga, menurut pihaknya, upaya yang dilakukan Moeldoko ini merugikan nama Jokowi.

"Partai Demokrat justru berpendapat, apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu, merugikan nama baik beliau (Jokowi)," tambahnya.

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved