Mahasiswa Unpatti Terbunuh di JMP
Usai Didamaikan Aktivitas Warga Waiguruguru-Poka Kembali Normal, Polisi Ambon Patroli Rutin
tiga bangunan yang diserang sekelompok pemuda bermotor adalah rumah tinggal, bengkel tambal ban, dan kedai depot minyak tanah.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fandi Wattimena
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Aktivitas warga Waiguruguru Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Minggu (14/2/2021) siang, kembali normal.
Kedai buah, kelontong dan pedagang makanan di antara Jembatan Waiguruguru dan Poka ini, beranjak seperti sebelum insisen penyerangan kelompok pemuda, Sabtu (13/2/2021) malam/
Minggu (14/2/2021) pagi, aparat kepolisian Resort Kota Ambon dan Pulaupulau Lease, mendamaikan dua kelompok.
Puluhan keluarga dan kerabat almarhum Husin Suat, mahasiswa Unpatti yang terbunuh di Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon, Kamis (11/2/2021) lalu bereaksi atas masih buronnya satu dari enam tersangka.
Aparat kepolisian masih disiagakan di lokasi kejadian penyerangan rumah warga, Waiguruguru Poka, Kecamatan Teluk Kota Ambon, Minggu (14/2/2021) siang,

Baca juga: 3 Rumah yang Diserang di Batukoneng-Poka Tak Jauh dari Lokasi Perkelahian Sein
Baca juga: 3 Tersangka Pembunuh Mahasiswa Unpatti Masih di Bawah Umur, 1 Berstatus DPO
Baca juga: 5 Tersangka Pembunuh Mahasiswa Unpatti di JMP Ambon Bisa Dihukum Penjara 7 hingga 15 Tahun
Dari pantauan TribunAmbon.com, 10 jam usai insiden, sejumlah aparat kepolisian Polsek Teluk Ambon berada tidak jauh dari rumah warga yang diserang.
Meski begitu aktifitas warga tetap normal, sejumlah lapak dagangan di sederetan rumah korban dibuka seperti biasa.
Menurut Kasubbag Humas Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Izack Leatemia aparat masih ditempatkan sejak malam kejadian, Sabtu (13/2/2021) untuk antisipasi kejadian serupa.
Aparat Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease juga akan melakukan patroli di kawasan Poka dan sekitarnya.
"Personil Kepolisian Sektor Teluk Ambon dan Polresta Ambon sejak malam disiagakan di Lokasi dan Giat Patroli Rutin," ujar Leatemia kepada TribunAmbon.com melalui pesan singkat, Minggu (14/2/2021) pagi.
Lebih lanjut dijelaskan, pasca kejadian, pihak korban dan keluarga pelaku penyerangan telah dipertemukan di Mapolresta.
"Telah ada kesepakatan bersama untuk damai," ungkapnya.
Para korban setuju tidak melanjutkan proses hukum persoalan itu.
Namun segala kerusakan yang ditimbulkan akibat penyerangan itu akan diganti pihak keluarga pelaku penyerangan.
"Semua kerugian akan diganti rugi oleh pihak pelaku," ujar Leatemia.
Diketahui tiga bangunan yang diserang sekelompok pemuda bermotor adalah rumah tinggal, bengkel tambal ban, dan kedai depot minyak tanah.
Sebagian besar bangunan mengalami kerusakan pada bagian dinding depan, jendela dan pintu.
Kejadian penyerangan yang terjadi sekitar pukul 17.45 Wit, Sabtu malam itu sempat terekam oleh pengendara sepeda motor.
Video berdurasi kurang dari 2 menit itu telah beredar luas di media sosial dan akun chat satu jam peristiwa.
Dalam rekaman video itu, tampak sekelompok pemuda menyerang dan merusak bagian rumah. Saat kejadian juga sempat terdengar bunyi tembakan.
Sekitar satu jam usai kejadian, sekitar 50-an aparat Polri dan TNI tiba dilokasi kejadian. (*)