Dua Tahun Lebih, 123 Guru Honorer di Ambon Tak Digaji

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Nasib 123 orang guru honor daerah yang diangkat oleh Pemerintah Provinsi Maluku hingga kini masih terkatung-katung.

Guru-guru honorer itu belum menerima gaji selama dua tahun lebih sejak pelimpahan kewenangan pengelolaan SMP dan SD dari pemerintah provinsi (pemprov) kepada pemerintah kabupaten/kota pada Januari 2019 lalu.

Alasannya, Pemerintah Kota Ambon tidak tahu-menahu adanya pengangkatan guru honorer tersebut.

Meski begitu, para guru tersebut masih menjalankan aktivitas mengajar dengan harapan gaji mereka yang belum dibayar dapat ditunaikan.

Mereka juga tidak berhenti memperjuangkan haknya.

Terhitung sudah tujuh kali, mereka mengadu ke DPRD Kota Ambon.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Ambon, Benny Selanno berdalih tidak mengetahui adanya pengangkatan 123 guru honor yang dialihkan dari Pemerintah Provinsi Maluku ke Pemerintah Kota Ambon.

Menurutnya, para guru ini tidak memiliki Surat Keputusan (SK) pengangkatan dan perpanjang kontrak yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Ambon.

“Jika mereka punya SK otomatis kita pasti beri mereka gaji, namun jika tidak ada lantas atas dasar apa kita menggaji mereka?” kata Selano, Jumat (5/2/2021).

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Harry Putra Far Far meminta pemerintah memberikan kejelasan status para guru kontrak itu.

”Walikota Ambon harus memperhatikan hal ini karena biar bagaimana pun 123 guru kontrak ini telah mengabdi dan ini merupakan warga Kota Ambon kita yang hak mereka harus diperjelas,” Ucap Harry.

Baginya, kejadian ini sangat miris apalagi para guru sudah lama mengabdi..