Kewang Hidroponik Ambon, Buktikan Cara Berkebun Bebas Kotor, Mudah dan Menjanjikan

Oleh Taher Rumonin, anggapan tersebut coba dibenturkan dengan kenyataan yang dia lakoni, yakni berkebun dengan air sebagai media tanam atau hidroponik

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor TribunAmbon.com/Fandy
Taher Rumonin, pemilik Kewang Hidroponik Menunjukan Sayuran Segar Siap Panen 

"Selada satu bulan sudah panen, sawi bisa kurang dari satu bulan sedangkan seledri mencapai satu setengah bulan," katanya.

Waktu tanam pun diatur untuk menjaga siklus panen, yakni setiap pekannya.

"Itu agar pasokan sayur tetap terjaga," ujarnya.

Kebun yang dinamakan Kewang Hidroponik ini memiliki 1.800 lubang tanam yg dipenuhi sayuran.

Untuk 1.800 lubang, Rumonin bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 5 Juta perbulannya.

Angka itu didapat hanya dari pembelian oleh warga yang datang langsung ke kebunnya di kawasan Amalatu, Batu Merah, Kota Ambon.

"Saya jual murah, 4 ikat seharga Rp 10 ribu untuk semua jenis sayur," cetusnya.

Dia mengaku telah bekerja sama dengan sejumlah swalayan, namun hingga kini belum dapat memenuhi permintaan lantaran selalu habis diserbu warga.

"Pernah ada pembeli yang datang dari Maluku Tengah, dia datang itu malam hari. Heran juga, jauh-jauh datang hanya untuk beli sayur," katanya.

Karena permintaan cukup tinggi, Rumonin tengah berupaya menambah produksi kebun di lahan seluas 10 meter x 14 meter itu.

Melihat Barapen, Tradisi Bakar Batu Ala Mahasiswa di Ambon

Dia bahkan berencana untuk menjadikan kebun sayur yang persis berada disamping rumahnya itu sebagai agrowisata.

"Ini kan anak muda suka berswafoto, bisa ditengah sayuran. Nanti dibuatkan kedai kecil agar bisa langsung menikmati sayuran segar dari kebun," ungkapnya.

Baginya, berkebun kekinian cukup mudah dan menjanjikan.

Tinggal dilakoni dengan serius dan fokus. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved