Virus Corona

Menko PMK Puji Penanganan Covid-19 di Maluku, Janji Tambah Laboratorium PCR hingga Nakes

Menko PMK Muhadjir Effendy memuji penanganan Covid-19 di Maluku, ia menyebut pemerintah daerah sungguh-sungguh

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng
Menko PMK Muhadjir Effendy mengapresiasi upaya pemerintah Provinsi Maluku dalam penanganan Covid-19 saat kunjungan kerja di Ambon, Maluku pada Senin (6/7/2020) 

Kemudian, berdasarkan laporan dari Gubernur, para Bupati dan Wali Kota Maluku Utara, angka kasus Covid-19 di Maluku Utara masih cukup tinggi dengan tingkat kesembuhannya yang kecil.

Di Maluku Utara kasus Covid-19 sampai 5 Juli terkonfirmasi sebanyak 953 orang dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 123 orang.

Menko PMK mengatakan, hal tersebut berkaitan dengan fasilitas pelayanan kesehatan di sana yang masih minim.

Termasuk untuk laboratorium, tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatan.

"Di samping upaya dari pemerintah daerah, nanti pemerintah pusat juga ikut membantu, jadi kita akan siapkan," katanya.

 Keberadaan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru yang minim di Maluku Utara, kata Menko PMK, akan dikuatkan dengan mengirimkan tenaga kesehatan dari daerah lain.

"Begitu juga tenaga laboratoriumnya untuk melakukan tes bisa dibantu dikirimkan dari luar Maluku Utara," imbuhnya.

Menko PMK memastikan pemerintah pusat telah mendata berbagai kebutuhan percepatan penanganan Covid-19 yang diperlukan Maluku dan Maluku Utara.

Bahkan, kata dia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional telah mengirimkan bantuan berupa mesin PCR, PCR kit, ventilator, dan alat pelindung diri seperti masker dan pakaian hazmat.

"Pak Kepala Gugus Tugas (Doni Monardo) sudah bilang untuk alat PCR sudah dikirim, dan untuk tenaganya nanti kita akan berkunjung ke Ternate nanti akan kita bicarakan teknis rekrutmennya, jadi juga ada ditambah beberapa laboratorium untuk PCR," ujar dia.

Pemerintah sangat berupaya penuh dalam penanganan Covid-19 ini.

Menurut Menko PMK, dengan strategi pentahelix yang melibatkan berbagai pihak, sangatlah perlu untuk terus dikuatkan, khususnya dalam memitigasi agar tak terjadi kasus-kasus baru di zona hijau.

Keterlibatan berbagai pihak seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI/Polri dan anggota legislatif sangat penting khususnya memberikan pemahaman dan menciptakan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Begini Penjelasan Kementan Soal Kalung Antivirus Corona

"Jangan sampai kita lengah yang hijau menjadi kuning atau bisa saja yang hijau terjun jadi merah. Maka kita harus hati-hati," jelasnya.

"Dan ini kata kunci kalau kita ingin menjaga Maluku dan Maluku Utara betul-betul bisa melanjutkan aktivitas ekonomi dengan baik," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved