Ibadah Haji 2020, Jemaah Dilarang Sentuh Kabah dan Hajar Aswad
Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan tetap menyelenggarakan ibadah haji 1441 Hijriah secara terbatas.
Seluruh personel, pemandu, jemaah, dan pekerja akan diperiksa suhu tubuhnya.
Kemudian, masker dan perlengkapan pelindung wajah juga harus dipakai setiap saat.
Protokol juga diberlakukan untuk Arafah dan Muzdalifa, di mana para peziarah harus tetap mematuhi aturan jarak, mengenakan masker, dan memastikan tidak lebih dari 10 orang di dalam tenda yang sama.
Penyelenggara juga akan mengatur tidak lebih dari 50 jemaah yang menuju Jamarat untuk tiap kelompoknya.
Selain itu, kerikil yang akan digunakan juga telah didisinfeksi dan dikemas, serta disediakan untuk para jemaah.
• Arab Saudi Putuskan Tetap Adakan Ibadah Haji Tahun Ini, Hanya Digelar dalam Jumlah Terbatas
• Politikus PKS Soroti Keputusan Kemenag Soal Pembatalan Ibadah Haji: Keputusan Aneh, Ada yang Menekan
Protokol lainnya
Sementara, bagi mereka yang dicurigai terinfeksi Covid-19 akan diperbolehkan menjalankan ibadah setelah menjalani evaluasi dan ditangani oleh dokter terlebih dahulu.
Mereka akan ditempatkan di tempat khusus yang telah disiapkan.
Protokol Weqaya juga mengimbau para personel untuk tidak bekerja jika mengalami gejala seperti flu hingga gejala hilang atau telah diperiksa oleh dokter.
Selain itu, pendingin air pun dihentikan di Masjidil Haram. Kemudian, air Zam-zam akan tersedia dalam botol-botol dan didistribusikan kepada para jemaah sepanjang waktu.
Adapun makanan akan disediakan bagi para peziarah. Pekerja akan mendistribusikannya melalui protokol yang ketat, yaitu mencakup cuci tangan selama 40 detik menggunakan sabun dan air selama shift mereka.
Jika mereka tidak dapat mengakses air, digunakan pembersih berbahan alkohol yang harus digunakan sebagai gantinya selama tidak kurang dari 20 detik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibadah Haji 2020, Jemaah Dilarang Sentuh Kabah dan Hajar Aswad",