Soal Lagu Yamko Rame Yamko yang Disebut Bukan Berasal dari Papua, Ini Kata Antropolog

Dalam twit tersebut disebutkan bahwa orang Papua tidak mengenal bahasa lagu tersebut dan mempertanyakan siapa yang memaksa itu menjadi lagu Papua.

Twitter
Tangkapan layar twit yang viral soal lagu Yamko Rambe Yamko bukan dari Papua 

Menurutnya, lagu itu populer di Papua dilihat dari 2 peristiwa, yaitu sejak zaman penjajahan dan penyebaran guru Injil dari daerah Ambon, Maluku.

Dia mengatakan asal mula lagu ini bisa diteliti. Misalnya oleh Balai Bahasa Papua.

"Nantinya akan dilihat kata per kata, apakah yamko itu satu kata atau yamko rambe yamko itu satu kata. Lalu dari bahasa mana. Papua memiliki ratusan bahasa," katanya lagi.

Untuk menelaah Yamko Rambe Yamko menurutnya bisa juga dilihat dari tangga nada yang dipakai.

"Lagu di Papua biasanya hanya memakai 5 not, yaitu do re mi sol la. Sementara itu fa dan si tidak ada, karena itu melodi eropa," paparnya.

Dia melihat dalam lagu Yamko Rambe Yamko yang ditemukan hanya 5 not. Itu sama dengan yang ditemukan di lagu lain terutama di daerah teluk atau selatan Papua.

Muncul dengan sendirinya

Agus juga menjelaskan bahwa lagu-lagu Papua kebanyakan muncul dengan sendirinya.

Misalnya ketika ada di laut mereka menyanyikan tentang laut.

Contohnya lagu berjudul Apuse. Lagu itu mengisahkan angin yang bertiup sepoi-sepoi di pantai.

"Mungkin waktu itu lagu itu populer karena melodinya tanpa berpikir itu lagu dari mana. Sekarang baru populer, orang baru sadar ini lagu dari bahasa mana," kata dia.

Agus berharap lagu tersebut lekas diketahui asal muasalnya.

Dia tidak ingin lagu tersebut malah diklaim oleh pihak atau negara lain, padahal lagu itu merupakan salah satu yang populer di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Papua Suharyanto tidak bisa memberi komentar mengenai asal muasal lagu Yamko Rambe Yamko tersebut.

"Kami tidak bisa memberikan komentar, kami belum pernah melakukan kajian ilmiah tentang itu," ujarnya pada Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved