Tak Mau Layani, PSK Online Dibunuh Pelanggan di Kamar Hotel, Pelaku Masih Berusia 19 Tahun
"Motifnya sakit hati dengan korban. Dari pemeriksaan sementara yang kita dalami, dipicu karena korban tidak berkenan melayani tersangka," kata polisi.
TRIBUNAMBON.COM - Fakta baru kasus pembunuhan pekerja seks komersial (PSK) online di salah satu hotel di wilayah Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman terungkap.
PSK online tersebut menjadi korban pembunuhan pada Maret 2020 lalu.
Baru-baru ini, Polres Sleman pun melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan PSK online itu.
Rekonstruksi dilakukan pada Jumat 5 Juni 2020 dengan 32 adegan.
• Wanita Panggilan Dianiaya Teman Kencannya di Hotel, Masih Hidup Meski Mendapat 12 Luka Tusukan
• Mertua Sebut Dirinya Akan Jadi Janda, Wanita Ini Syok & Pingsan Rupanya Suami Tewas Bunuh Diri
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Deni Irwansyah mengatakan bahwa tersangka berinisial CR dijerat dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
"Tersangka berinisial CR usianya 19 jalan 20," ujar AKP Deni Irwansyah saat dihubungi, Jumat (5/6/2020).
Sebelumnya CR telah diserahkan keluarganya pada 17 Maret 2020 lalu.
Namun sebelum itu, pihak kepolisian telan mengantongi identitas pelaku pembunuhan itu.
Hal itu diketahui berdasarkan olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan rekaman CCTV.
Setelahnya, polisi pun berupaya melakukan upaya penangkapan.

Di sisi lain, pihak keluarga mengatakan akan membawa tersangka ke polisi.
"Kita mengantongi identitas pelaku, tapi kita komunikasi dengan keluarga, dan kooperatif dan tersangka diserahkan ke pihak polisi. Kita mau upaya penangkapan, tapi keluarga mau mengantarkan ke sini," ucapnya.
Motif pembunuhan
CR nekat melakukan pembunuhan terhadap PSK itu lantaran merasa sakit hati.
Berdasarkan pemeriksaan, tersangka awalnya memesan jasa korban.
Setibanya di hotel, korban menolak melayani tersangka.
Hal itu lantas membuat tersangka sakit hati hingga akhirnya menghabisi nyawa korban.
Deni menjelaskan bahwa antara korban dan pelaku tidak saling mengenal.
"Motifnya sakit hati dengan korban. Dari pemeriksaan sementara yang kita dalami, dipicu karena korban tidak berkenan melayani tersangka, keduanya tidak saling kenal," terangnya.
Deni menambahkan jika status tersangka sudah tidak sekolah.
Namun, kata dia, awalnya datang ke Yogyakarta berniat untuk sekolah.
Korban kehabisan darah
Seperti diwartakan Kompas.com, CR melakukan aksinya dengan menggunaka senjata tajam berupa sangkur.
Akibat perbuatan CR, korban mengalami luka hingga kehabisan darah.
"Korban meninggal akibat kehabisan darah akibat luka akibat senjata tajam. Yang fatal itu di bagian leher," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa CR memang kerap membawa sangkur tersebut saat bepergian.
Berdasarkan pengakuan CR, sangkur itu dibawa untuk berjaga-jaga.
"Senjata itu kata tersangka selalu dibawa. Katanya untuk jaga-jaga saja," katanya.
Sebelumnya, korban yang diketahui berinisial SB ditemukan meninggal dunia di dalam kamar hotel pada Kamis, (5/3/2020) dini hari.
Wanita berusia 37 tahun merupakan warga asal Wonosobo, Jawa Tengah.
Menurut penurutan teman korban, saat kejadian SB memang berada di dalam kamar hotel dikawasan Sleman.
Berdasarkan kronologi yang dirangkum TribunnewsBogor.com, awalnya, korban bersama dua rekan sesama profesinya, pada Rabu (4/3/2020) siang, check in di sebuah hotel di Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Saat itu, mereka masing-masing masuk ke dalam kamar hotel yang sudah dipesannya.
Kemudian, ketiganya mencari pelanggan secara masing-masing melalui media sosial.
Pada malam hari sebelum SB ditemukan tewas, ketiganya mendapat pelanggan.
Setelah mendapat pelanggan, ketiganya masuk ke dalam kamar masing-masing untuk sama-sama melayani pelanggan.
Selesai melayani pelanggannya, korban menyampaikan kepada rekannya masih ada tamu lagi.
Korban pun pamit dan kembali masuk ke dalam kamarnya.
Namun, tak lama teman korban mendengar jeritan dari dalam kamar SB yang saat itu mengaku akan melayani pelanggan.
Mendengar suara itu, teman korban bersama suaminya menuju depan kamar.
Namun, pintu kamar tidak bisa dibuka karena terkunci dari dalam.
Teman korban lantas meminta bantuan dari security hotel untuk membuka pintu.
Namun, saat itu korban sempat membuka pintu kamar hotel saat temannya memanggil.
Namun, tubuh korban langsung amruk saat pintu kamar hotel terbuka.
Pelaku yang saat itu berada di kamar lantas melarikan diri melalui jendela.
Korban mengalami empat luka terbuka di leher, satu luka terbuka di punggung, dan satu di siku kanan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Detik-detik Remaja Bunuh PSK Onilne di Hotel, Terkuak Motifnya, Awalnya Korban Tolak Layani Pelaku.