Potret Pedagang Masih Bertahan saat Obyek Wisata Pantai Natsepa di Ambon Ditutup
Penutupan destinasi wisata Pantai Natsepa tidak lantas membuat penjual jajanan khas menghentikan sementara aktifitasnya.
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Penutupan destinasi wisata Pantai Natsepa tidak lantas membuat penjual jajanan khas menghentikan sementara aktifitasnya.
Seperti diketahui obyek wisata Pantai Natsepa ditutup lantaran untuk menghentikan penyebaran mata rantai virus corona (covid-19).
Para pedagang malah memilih bertahan meskipun tanpa pengunjung wisata pantai pasir putih itu, satu di antaranya pedagang rujak.
Mereka yakin, rujak Natsepa cukup tersohor untuk menarik pengendara yang melintas dikawasan tersebut.
"Kan ditutup jadi tidak ada pengunjung. Tapi jualan saja, pasti juga ada rezekinya," ujar Ida Suitella, salah seorang penjual.
Terdapat lebih dari 40 stand Rujak Natsepa yang berjejer disepanjang area pantai.
Dan hampir separuhnya tetap berjualan.

"Setiap hari buka, kan ini pekerjaan kita," kata perempuan yang sudah lima tahun terakhir berjualan rujak itu.
Lanjutnya diakui, tingkat pembeli turun drastis bahkan lebih dari 50 persen.
Jika pendapatannya bisa mencapai Rp 500 Ribu di akhir pekan, maka selama pandemi corona, dia dan pedagang lainnya hanya mampu mengumpulkan tidak lebih dari Rp 200 Ribu.
"Di hari biasa, malah untuk dapat Rp 100 Ribu saja jarang. Ya, sudah sabar saja," cetusnya.
Meski penghasilan berkurang namun harga seporsi rujak masih tetap sama, yakni Rp 15 Ribu. Begitupun dengan takaran porsinya yang tidak sama sekali dikurangi.
Baginya, rasa khas Rujak Natsepa tidak harus dipertaruhkan hanya untuk keuntungan yang tidak seberapa.
"Harga dan takaran tetap sama, gula merah dan kacang tetap dibikin banyak untuk mempertahankan rasa," tandasnya.
(*)