Menaker Tak Berdaya Hambat Rencana Kedatangan 500 TKA China, Anwar Abbas: Sangat Menyedihkan
"Sikap ini tentu jelas-jelas sangat menyedihkan dan memilukan hati kita sebagai anak bangsa yang cinta kepada negeri dan tanah airnya," kata Anwar.
TRIBUNAMBON.COM, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyoroti soal rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing asal China ke Sulawesi Tenggara, padahal di satu sisi Indonesia masih berjuang melawan pandemi corona (COVID-19).
"Mereka (rakyat) tidak mau tertular oleh virus yang ada dengan kehadiran para TKA tersebut,
Lalu kok ada seorang menteri yang memang bertanggung jawab terhadap masalah ketenagakerjaan dan untuk terciptanya sebesar-besar kemakmuran dan kebaikan bagi rakyatnya.
• Polemik 500 TKA China Diizinkan Masuk Indonesia, Pengusaha Sebut Pemerintah Indonesia Tak Konsisten
• Pemerintah RI Izinkan 500 TKA Masuk ke Sultra, DPRD: Ini Aneh, Tenaga Kerja Lokal Dirumahkan
Menyatakan tidak berdaya menghambat masuknya 500 orang tenaga kerja asing dari China tersebut?" ujar Anwar dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Senin (4/5/2020).
Anwar yang membidangi ekonomi di PP Muhammadiyah menduga bahwa Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah tengah dalam situasi yang sangat berat dan tidak mudah karena dia terjepit antara dua permintaan, yaitu permintaan dari rakyat dan permintaan dari 'tuanku'.
"Sikap ini tentu jelas-jelas sangat menyedihkan dan memilukan hati kita sebagai anak bangsa yang cinta kepada negeri dan tanah airnya," lanjut Anwar.
Lebih lanjut, Anwar menjelaskan maksud permintaan rakyat dan permintaan tuanku.
Kedua permintaan itu disebutnya sebagai daulat yakni daulat rakyat dan daulat tuanku.
"Daulat tuanku artinya yang berdaulat atau yang berkuasa dan yang menentukan aadalah yang lebih tinggi dari rakyat dan atau bangsa itu sendiri, karena dialah yang menentukan hitam putihnya perjalanan dari rakyat dan bangsa tersebut, sementara rakyat hanya ikut saja alias harus tunduk dan patuh kepada mereka," ujarnya.
Sementara daulat rakyat, dikatakan Anwar, rakyatlah yang menentukan.