Virus Corona
KABAR DUKA dr Naek L Tobing Meninggal Dunia, Ini Deretan 25 Dokter yang Gugur karena Wabah COVID-19
Meninggalnya dr. Naek L. Tobing menambah panjang daftar dokter yang gugur karena pandemi COVID-19.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TRIBUNAMBON.COM - Kabar duka kembali datang dari dunia medis di tengah wabah virus corona jenis baru (COVID-19).
Ahli Seksologi, dr. Naek L. Tobing meninggal dunia, Senin (6/4/2020) di usia 79 tahun setelah dinyatakan positif terjangkit corona.
Kabar duka meninggalnya dr Naek L. Tobing dibenarkan oleh humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halik Hakim.
"Iya (meninggal). Barusan dikonfirmasi oleh ketua IDI cabang Jaksel, benar dr. Naek L Tobing ahli kesehatan jiwa meninggal tadi pagi di RSPP Jakarta, sudah tes swab Covid-19 dan hasilnya positif," katanya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon.
• Tanggapi Penolakan Pemakaman Jenazah Korban COVID-19, Dokter Ingatkan Corona Tak Menular Lewat Tanah
• 6 Gejala Virus Corona yang Mungkin Tidak Disadari, Mulai dari Malaise hingga Masalah Pencernaan
• BREAKING NEWS: Jumlah Pasien Positif Corona 2.491 Orang Per 6 April 2020, 209 Meninggal, 192 Sembuh
Meninggalnya dr. Naek L. Tobing menambah panjang daftar dokter yang gugur karena pandemi COVID-19.
Berikut adalah deretan dokter yang meninggal dunia karena wabah COVID-19:
1. dr. Hadio Ali (IDI cabang Jakarta Selatan)
2. dr. Djoko Judodjoko (IDI cabang Kota Bogor)
3. dr. Laurentius P. (IDI cabang Jakarta Timur)
4. dr. Adi Mirsaputra (IDI cabang Kota Bekasi)
5. dr. Ucok Martin (IDI cabang Medan)
6. dr. Toni D. Silitonga (IDI cabang Bandung Barat)
Meninggalnya dr. Toni D. Silitonga bukan karena positif terjangkit COVID-19.
Dokter Toni D. Silitonga meninggal karena kelelahan mengemban tugas sebagai Satgas Tim Penanggulangan COVID-19.
Di hari-hari terakhirnya, dr. Toni sangat sibuk mempersiapkan fasilitas kesehatan, khususnya di Wilayah Bandung Barat dalam menghadapi wabah corona.
Dokter Toni juga memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat Bandung Barat untuk waspada COVID-19.
Hal itulah yang menyebabkan dr. Toni kelelahan dan menderita serangan jantung hingga meninggal dunia.
7. dr. Bambang Sutrisna (IDI cabang Jakarta Timur)
8. dr. Iwan Dwiprahasto (IDI cabang Yogyakarta)
9. dr. Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo (IDI cabang Jakarta Barat)
10. dr. Exsenveny Lalopua (IDI cabang Bandung)
11. dr. Efrizal Syamsudin (IDI cabang Prabumulih)
12. dr. Ratih Purwarini (IDI cabang Jakarta Timur)
13. dr. Jeane PMR Winaktu (IDI cabang Jakarta Pusat)
14. dr. Nasrin Kodim
15. dr. Bernadette Albertine Francisca T (IDI cabang Makassar)
16. dr. Ketty Herawati Sultana (IDI cabang Tangerang Selatan)
17. dr. lukman Shebubakar (IDI cabang Jakarta Selatan)
18. dr. Wahyu Hidayat (IDIcabang Kab. Bekasi)
19. dr. Heru Sutantyo (IDI cabang Jakarta Selatan)
Dokter Gigi
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) mencatat 6 anggotanya yang gugur selama pandemi virus corona COVID-19.
Hal itu dinyatakan oleh Ketua (PDGI), Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM., pada Minggu (5/4/2020), mengutip Kompas.com.
Adapun keenam dokter gigi tersebut yakni:
1. drg. Umi Susana Widjaja, Sp. PM.
2. drg. Yuniarto Budi Santosa, MKM.
3. drg. Amutavia P. Artsianti, Sp. Ort.
4. drg. Roselani Widjati Odang, Sp. Ort.
5. drg. Gunwan Oentaryo, M. Kes.
6. drg. Anna Herlina Ratnasari
Lebih lanjut, drg. Hananto menjelaskan bahwa para dokter gigi ini terinfeksi COVID-19 disebabkan berbagai alasan, yakni pada saat menangani pasien, dokter gigi tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), juga tertular saat bertugas ke luar negeri.
"Untuk dokter gigi yang meninggal, ada yang tertular dari pasiennya pada saat praktik, karena pasiennya tampak sehat dan dokter giginya tidak menggunakan APD lengkap," sebut drg. Hananto.
"Ada yang mengikuti kegiatan seminar, ada yang baru kembali dari kegiatan di luar negeri, ada tertular dari kawannya, ada yang tertular di rumah sakit," lanjutnya.
(Tribunambon.com/Fitriana Andriyani)