Viral Seorang Ibu Jambak dan Tampar Penumpang di KRL, Endang Mariani: Ada Banyak Faktor

Aksi seorang perempuan menjambak hingga menampar perempuan lain di gerbong kereta rel listrik (KRL) commuterline, viral di Twitter Minggu (23/2/2020).

Twitter.com/rinafarzia
Viral Video Orang Tua Jambak dan Tampar Penumpang Lainnya di dalam KRL 

"Bahwa seharusnya orang muda yang ditegur. Bukan dirinya yang masuk kategori berhak untuk duduk di bangku prioritas," imbuhnya.

Ciri dan reaksi frustasi

Ciri dan reaksi seseorang terhadap rasa frustasi, dikatakan Endang, berbeda-beda.

Kondisi emosi berpengaruh terhadap perilaku yang muncul.

Namun biasanya, orang yang frustrasi cenderung menyalahkan orang lain.

"Kemungkinan regulasi emosi ibu tersebut, pada saat itu sedang dalam kondisi rendah. Sehingga dia tidak mampu memanage (emosi) dengan baik," kata Endang.

"Masalah tidak akan terjadi apabila ibu tersebut dalam kondisi emosi yang lebih baik."

"Misalnya setelah ditegur atau diingatkan oleh petugas keamanan, ibu tersebut meminta bantuan petugas keamanan yang menegurnya untuk membantu meletakkan barang bawaannya di tempat bagasi di atas."

"Bukan menyalahkan mbak-mbak yang menjadi korban dalam kasus ini," tandasnya.

Pentingnya memahami kursi prioritas

Kursi prioritas yang terletak di samping pintu masuk KRL atau kereta lokal diperuntukkan bagi mereka yang masuk kategori usia lanjut, disable, ibu hamil, dan anak-anak.

Di sisi lain, kursi prioritas kerap diduduki oleh orang yang tidak termasuk dalam kategori di atas.

Nah, orang yang tidak masuk dalam kategori kursi prioritas, ketika melihat ada penumpang lain yang berhak atau butuh untuk duduk di kursi prioritas, sudah semestinya mereka dipersilakan untuk duduk di sana.

Namun seringkali, orang yang tidak masuk kategori kursi prioritas justru tidak mau berdiri dan bahkan pura-pura tidak melihat.

Sosialisasi terhadap kesadaran inilah yang disebut Endang masih harus terus diberikan kepada seluruh pengguna jasa Commuter Line atau kendaraan umum lainnya.

"Terlepas dari apapun, tindakan agresif berupa penyerangan, apalagi fisik, tetap tidak dapat dibenarkan"

"Jika saja ibu tersebut konsisten dengan nilai budaya yang dianut, tentunya ibu tersebut tidak akan melakukan penyerangan," tutupnya.

(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Seorang Ibu Jambak Wanita Muda di KRL, Ini Kata Pengamat Sosial"

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved