Live Streaming Mata Najwa, Tema : Ada China di Natuna, Malam Ini Pukul 20.00 WIB
Meskipun telah diprotes pemerintah Indonesia karena tidak menghormati hukum Internasional yang berlaku, China tetap mengklaim punya hak atas Perairan
Penulis: sinatrya tyas puspita | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Link live streaming Mata Najwa live Trans7 malam ini, Rabu (8/1/2020) mulai pukul 20.00 WIB.
Mata Najwa malam ini akan mengusung tema Ada China di Natuna.
Topik ini diangkat berkaitan dengan masuknya kapal-kapal China ke Perairan Natuna yang merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Meskipun telah diprotes pemerintah Indonesia karena tidak menghormati hukum Internasional yang berlaku, China tetap mengklaim punya hak atas Perairan Natuna.
Polemik Laut China Selatan memang bukan barang lama.
Kekayaan potensi alam dan banyaknya negara yang berbatasan langsung dengan laut ini membuatnya tak pernah sepi dari konflik.
Melansir unggahan di akun @matanajwa Rabu (8/1/2020), Mata Najwa akan menghadirkan dialog untuk mengupas apa yang terjadi di Perairan Natuna.
Hal ini mencakup pertanyaan, bagaimana upaya diplomasi yang ditempuh pemerintah Indonesia?
Serta apa saja yang harus dipertimbangkan dalam melakukan diplomasi dengan China?
Dalam unggahan selanjutnya, Mata Najwa mengunggah video yang isinya menyinggung janji Prabowo saat debat capres 2019.
Saat itu, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga berjanji akan bersikap tegas jika ada kapal asing masuk perairan Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan, adanya penangkapan tiga kapal asing asal Vietnam yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna di Kepulauan Riau, tidak akan menghambat investasi dengan China.
"Kita cool saja, kita santai," ucapnya sembari berlalu yang ditemui di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020) seperti dikutip TribunLampung.co.id.
Namun, persoalan adanya tiga kapal asing asal Vietnam tersebut, pihaknya masih membahas untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain.
Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ya saya rasa harus kita selesaikan dengan baik. Bagaimana pun China adalah negara sahabat," ucap Prabowo.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Indonesia juga telah menangkap kapal nelayan berbendera China yang dituduh mencuri ikan di dekat kepulauan Natuna.
Kapal patroli China tampak mendampingi kapal-kapal nelayan tersebut.
Akan tetapi, otoritas China selalu berkeras bahwa kapal-kapal nelayan mereka beroperasi secara sah di wilayah mereka.
"Seperti apa siasat diplomasi yang akan ditempuh pemerintah Indonesia? #MataNajwa, "Ada China di Natuna", LIVE malam ini pukul 20.00 WIB di @officialtrans7.
Reposted from @narasinewsroom: Pak @prabowo, masih ingat janji waktu debat capres enggak? Katanya mau tindak tegas kalau ada kapal asing masuk perairan Indonesia. Ini ada masalah di Natuna, kok, santuy Pak?
#NarasiFlash #NarasiNewsroom #NarasiTV #MataNajwaAdaChinaDiNatuna," tulis akun Mata Najwa.
Respons lembek Menhan Prabowo pun disorot PKS
Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) menyayangkan sikap Menteri Pertahanan ( Menhan) Prabowo Subianto yang dinilai tidak tegas terkait klaim China atas perairan Natuna.
Juru bicara (Jubir) PKS Muhammad Kholid menuturkan bahwa Prabowo harus bertindak tegas dan tidak boleh menganggap enteng masalah kedaulatan bangsa.
"Pak Prabowo sebagai Menhan tidak boleh anggap isu kedaulatan sebagai isu yang enteng. Santai. Sikapnya harus tegas dan punya wibawa. Kalau lembek, santai-santai, maka bangsa ini akan semakin direndahkan oleh bangsa lain karena tidak punya keberanian dalam bersikap," ujar Kholid dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).
Kholid pun meminta pemerintah harus bersikap keras dan tidak boleh lembek terhadap China yang mengklaim sepihak perairan Natuna.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang sebelumnya mengatakan, China mempunyai hak historis di Laut China Selatan.
"Jika sudah menyangkut kedaulatan negara, pemerintah harus bersikap keras dan tegas. Tidak boleh lembek, meskipun kepada negara sahabat seperti Tiongkok," kata Kholid.
Di sisi lain, PKS mendukung sikap tegas Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang memprotes keras sikap China yang mengklaim sepihak kedaulatan wilayah Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna.
Kholid mengapresiasi respon tegas Menlu yang mengirimkan nota protes ke pemerintah China sebagai komitmen serius Pemerintah Indonesia dalam menjaga kedaulatan wilayah negara.
Menurutnya, sikap politik luar negeri Indonesia sudah jelas terkait klaim ZEE di wilayah Laut Natuna dan Laut Tiongkok Selatan.
Ia mengatakan, Indonesia berpegang teguh kepada hukum Internasional dalam UNCLOS 1982 dan keputusan pengadilan arbitrase PBB terkait klaim negara-negara di Laut China Selatan
"Presiden Jokowi harus bersikap jelas dan tegas. Tiongkok sebagai bagian komunitas internasional, harus menghormati norma dan hukum Internasional yang sudah menjadi kesepakatan bersama bangsa-bangsa di dunia," katanya.
Akan tetapi, otoritas China selalu berkeras bahwa kapal-kapal nelayan mereka beroperasi secara sah di wilayah mereka.
Anda dapat menyaksikan Mata Najwa di Trans7 lewat link Live Streaming yang diberikan TribunAmbon.com di bawah ini.
(TribunAmbon.com/Sinatrya) (Tribunlampung.co.id/Taryono)