Ifan Seventeen Bongkar Alasan Masih Pakai Nama 'Seventeen', Bicara Rezeki Anak-anak Mendiang
Ifan Seventeen Bongkar Alasan Masih Pakai Nama 'Seventeen', Bicara Rezeki Anak-anak Mendiang
TRIBUNAMBON.COM - Vokalis Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen mengungkapkan alasan dirinya sampai saat ini masih terus memakai nama Seventeen di belakang namanya.
Untuk diketahui, Ifan ditinggal semua teman satu band Seventeen karena tsunami di Banten.
Rupanya, sampai saat ini Ifan masih membantu membiayai anak-anak dari mendiang tiga personel Seventeen.
• Chord Lagu Sumpah Ku Mencintaimu - Seventeen, Kunci Mulai dari (C) Mudah Dimainkan
Untuk itu, Ifan tetap memakai nama Seventeen di panggung hiburan.
Hal itu diungkapkan Ifan dalam kanal YouTube dunia Manji, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (27/11/2019).
Awalnya, Anji bertanya kepada Ifan, apakah anak-anak dari teman satu band Seventeen mendapatkan hasil dari apa yang Ifan dapatkan di dunia hiburan?
Kepada Anji, Ifan mengaku dari awal anak-anak dari mendiang personel Seventeen selalu mendapatkan bagian.
• Terkini Kesehatan Ashanty, Mengaku Pernah Idap Gejala Meningitis: Nyerinya Ga Hilang
"Sampai detik ini, dari awal, apapun yang gue dapatkan dari dunia entertainment, mereka selalu dapat," ungkap Ifan.
Ifan mengatakan, selama ini ia memang tak selalu membagikan aktivitasnya di media sosial.
"Cuman, gua bukan orang yang memposting di sosial media dan gua akan ngomong misalnya gini 'gua akan jadi anak-anak untuk semuanya', 'gue akan membiayai'," katanya.
"Sayangnya, gue enggak sanggup berkata seperti itu di sosial media," imbuhnya.
Lebih lanjut, pembagian hasil tersebut berdasarkan pembagian tertulis dan tidak tertulis.
Namun, lanjut Ifan, hal tersebut berdasarkan dengan hati yang ikhlas.
"Memang ada beberapa yang tertulis dan ada beberapa yang enggak. Kenapa enggak terformulasi si pembagian ini? Kalau hitung-hitungan ada kewajiban menurut gua. Kalau tidak tertulis, walaupun jumlahnya sama, tapi atas dasar keikhlasan," terang Ifan sambil tersenyum senang.
Kendati demikian, Ifan beranggapan bahwa anak-anak dari mediang teman-temannya bukanlah dirinya yang menyelamatkannya.