Terkini Soal Calon Menteri Kabinet Jokowi, Pengusaha Muda Bali & Tri Risma Dikaitkan, PSI Ogah

Berita terkini calon menteri kabinet Jokowi, pengusaha muda Bali dan Tri Risma dikaitkan sementara PSI ogah

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Tribunnews/Jeprima
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Sasak NTB saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019). Pada pidatonya tersebut Jokowi menyampaikan izinnya untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan. 

"Itu cuma undangan upacara, tidak lebih," ungkapnya.

Namun demikian, ia menyatakan kesiapannya jika nantinya diminta oleh Jokowi masuk kabinet.

“Apapun tugas dari negara sepanjang mengikuti aturan konstitusi, berjuang untuk masyarakat untuk menegakkan kebenaran, dan berbanding lurus dengan apa yang mbok pegang, ya mbok siap," ujarnya tegas.

Seorang perempuan perancang sepatu sekaligus pemilik merek dagang sepatu kelas dunia asal Bali, Niluh Putu Ary Pertami atau Ni Luh Djelantik saat wawancara seleksi sebagai anggota legislatif yang diadakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPP PSI pada Minggu (22/4/2018). TRIBUNNEWS.COM/GITA IRAWAN
Seorang perempuan perancang sepatu sekaligus pemilik merek dagang sepatu kelas dunia asal Bali, Niluh Putu Ary Pertami atau Ni Luh Djelantik saat wawancara seleksi sebagai anggota legislatif yang diadakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPP PSI pada Minggu (22/4/2018). TRIBUNNEWS.COM/GITA IRAWAN (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Mengenai posisi kementerian yang menurutnya tepat untuk dirinya, Luh Djelantik mengaku menyerahkan kepada Jokowi.

“Pengabdian mbok pada negeri, pada masyarakat Indonesia, pada masyarakat Bali, dan kecintaan mbok pada bangsa ini sudah mbok lakukan sejak lama, ada rekam jejaknya," ungkap dia.

Namun, ia menyatakan tidak kecewa apabila nantinya tidak menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Menurutnya, ia akan tetap membantu pemerintahan Jokowi di periode kedua.

Hanya saja, ia mengakui apabila berada di pemerintahan akan jauh lebih memiliki dampak besar bagi masyarakat Bali.

"Apapun itu perjuangan mbok akan tetap sama, tidak harus melalui kontestasi pileg atau memegang jabatan di pemerintahan. Tapi memang jauh lebih besar dampaknya bagi masyarakat, bagi Bali jika mbok melakukannya dari dalam sistem," tukasnya.

2. Wali Kota Surabaya Tak Membayangkan

Staf Khusus Kepresidenan untuk Papua, Lenis Kogoya berbincang dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (20/8/2019) malam.
Staf Khusus Kepresidenan untuk Papua, Lenis Kogoya berbincang dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (20/8/2019) malam. (surya.co.id/Yusron Naufal Putra)

Sementara TribunnewsBogor.com menuliskan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjawab isu kemungkinan dirinya jadi menteri kabinet Jokowi hingga maju di Pilpres 2024.

Menurutnya, jabatan sama sekali bukan hal yang ia inginkan selama ini.

Apalagi sampai menjadi menteri dan capres, membayangkannya pun Risma tak pernah.

Hal itu blak-blakan disampaikan Risma dalam tayangan Aiman berjudul 'Siap-siap Untuk Risma!' di Kompas TV, Senin (19/8/2019) malam.

Diansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV Selasa (20/8/2019), Aiman Witjaksono mewawancarai terlebih dahulu Pakar Komunikasi Politik Unair Suko Widodo, soal kelanjutan karies Risma.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved