Kerusuhan di Manokwari, Gedung DPRD Dibakar Diduga Protes Ditangkapnya Mahasiswa Papua di Surabaya

Kerusuhan terjadi di Manokwari, Gedung DPRD dibakar. Diduga sebagai protes atas ditangkapnya mahasiswa Papua di Surabaya.

Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Fitriana Andriyani
Tangkap Layar Youtube Kompas TV
Kerusuhan terjadi di Manokwari, Gedung DPRD dibakar. Diduga sebagai protes atas ditangkapnya mahasiswa Papua di Surabaya. 

Namun, ia juga meminta aparat keamanan tidak melakukan pembiaran terhadap tindakan persekusi dan main hakim sendiri oleh kelompok atau individu orang yang dapat melukai hati masyarakat Papua.

Ia juga menyayangkan dalam upaya penangkapan para mahasiswa tersebut, ada oknum yang bertindak rasis kepada mahasiswa.

Terlebih, hal tersebut terjadi menjelang perayaan HUT ke-74 RI.

"Kita sudah 74 tahun merdeka, seharusnya tindakan-tindakan intoleran, rasial, diskriminatif tidak boleh terjadi di negara Pancasila yang kita junjung bersama," ujar Enembe.

"Tindakan rasial di Surabaya sangat menyakitkan," kata Enembe.

Ia pun mengajak seluruh kepala daerah untuk menghindari adanya tindakan represif yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kegaduhan politik.

Menurut Enembe, di Papua juga terdapat banyak suku bangsa yang sampai saat ini diperlakukan sama dengan penduduk asli Papua.

Hal serupa juga ia minta dilakukan di daerah lain, baik kepada warga biasa maupun kepada mahasiswa asal Papua.

"Kami berharap kehadiran masyarakat Papua di berbagai provinsi di Indonesia harus juga diperlakukan sama," kata Enembe.

Untuk mencari solusi terkait masalah yang muncul di Malang, Surabaya dan Semarang, Jawa Tengah, Pemprov Papua akan membentuk tim gabungan yang akan turun ke lokasi-lokasi kejadian.

"Nanti ada tim yang akan kita bentuk. Nanti merka akan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan melibatkan Kodam, Polda, MRP dan DPR Papua," kata Enembe.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 43 mahasiswa asal Papua dibawa ke Mapolrestabes Surabaya.

Mereka dibawa setelah polisi menembak gas air mata dan menjebol pintu pagar asrama mahasiswa Papua, pada Sabtu (17/8/2019) sore.

Puluhan mahasiswa Papua tersebut diangkut paksa dan dimasukkan ke dalam truk oleh aparat kepolisian.

Wakil Kepala Polrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan.

Sebelumnya, situasi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, kembali mencekam, saat didatangi sejumlah anggota organisasi masyarakat.

Kasus ini berawal dari dugaan adanya perusakan Bendera Merah Putih oleh mahasiswa. Namun, hal tersebut sudah dibantah oleh mahasiswa asal Papua tersebut.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani/Kompas.com)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved